PEMBAHASAN DIAELEKTIKA AGRARIA KAPITALISME DARI PEMIKIRAN KARL MAX
DOI:
https://doi.org/10.69957/cr.v2i5.665Keywords:
Dialektika, Revolusi, Sistem KelasAbstract
Ketika Karl Marx berada di Paris, Marx mulai mencermati dua isu yang memunculkan pertanyaan konkrit yang tidak dibahas oleh kaum sosialis. Masalah pertama, mengapa revolusi Prancis gagal? Mengapa Eropa semakin jauh dari kebebasan dibandingkan dengan masa sebelum revolusi? Masalah kedua, apa makna revolusi industri baru, revolusi besar teknologi di pabrik, tambang, dan transportasi mengubah kehidupan ekonomi, sosial dan politik dunia yang membawa kekayaan bagi segelintir orang dan menyebarkan kemiskinan dan keterasingan bagi orang lain. Untuk menjawab masalah tersebut dalam kesehariannya Marx banyak membaca dan berpikir serta belajar dari kaum sosialis. Kondisi sosial ekonomi serta budaya manusia di sekitar kehidupan Marx sangat diperhatikan, dimana para pekerja yang bekerja tidak berdasarkan atas dasar paksaan. Pekerjaan hanyalah sarana untuk memenuhi kebutuhan kapitalis memanipulasi pekerja untuk mendapatkan pandangan Marx bahwa masyarakat kapitalis selalu menindas manusia hanya bisa diubah dengan pendekatan revolusioner. Semangat Karl Marx yang penuh konsentrasi pada imajinasi ilmu ekonomi menghasilkan wawasan baru dan dibawa kembali ke filsafat Hegel. Dalam sebuah teks berjudul “kritik terhadap dialektika dan filsafat Hegel sebagai satu kesatuan” terlihat sebuah filsafat kehidupan ekonomi dan interpretasi sejarah ekonomi. Materialisme historis dan materialisme dialektika adalah logika prinsip-prinsip metodologis dan epistemologis materialisme historis, filsafat yang hanya mengkritik konsep-konsep materialisme historis dari sudut politik untuk memberi batas antara sains dan konsep-konsep ideologis yang menyertai sains baru.
References
Andi Muawiyah, (2000), Peta Pemikiran Karl Marx; Materialisme Dialektika dan Materialisme Historis, Yogyakarta: Pustaka Sastra LKiS, h. 34-35.
_________, Peta Pemikiran Karl Marx…, h. 38-39
Bertand Russel, Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan Kondisi Sosio-Politik dari zaman Kini Hingga Sekarang, terj. Sigit Jetmiko, Agung Prihantoro, Imam Mutaqim, Imam Baihaqi, Dan Mohammad Shodiq, (Yogyakarta: 2003), h. 1018-1019.
F. X. Mudji Sutrisno & F. Hardiman, (1990), Para Filsafat Penentu Gerak Zaman, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, h. 130.
Harry Hamersma, (1984), Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern, Jakarta: PT. Gramedia, h. 76.
K. Bertens, (1975), Ringkasan Sejarah Filsafat, Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
M. A. W. Brower and M. P. Heryadi, B.Ph, (1986), Sejarah Filsafat Barat Modern dan Sezaman, Bandung: PT. Alumni, h. 90.
O. Hamsem, Marxisme dan Agama, (Bandung: Balai Pustaka, 1984), h. 1.
R.F. Berling, (1966), Filsafat Dewasa Ini, terj. Hasan Amin, Jakarta: Balai Pustaka.
T. Z. Lavine, (2002), Petualangan Filsafat dari Sorcates ke Sarte, Yogyakarta: Penerbit Jendela, h. 262.
_________, (2003), Marx Konflik Kelas dan Orang yang Terasing, Yogyakarta: Penerbit Delima, h. xi.
William Ebenstein & Edwin Fogelman, (1987), Isme-Isme Dewasa Ini, terj. Alex Jamudi, Jakarta: Erlangga, h. 12.
www.harunyahya.com/Indo Buka Mata, Perluas Cakrawala, dari buku Bencana Kemanusiaan Akibat Darwinisme, 4/27/2015
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Aldian Ronald Hermansyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The formal legal provisions for accessing digital articles of this electronic journal are subject to the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA) license, which means that the COURT REVIEW Journal, e-ISSN: 2776-1916 has the right to store, change formats, manage in databases, maintain and publish articles without asking permission from the Creator as long as the Creator's name is maintained as the Copyright owner.