DINAMIKA MAKNA DAN PERILAKU SINTAKTIS PREPOSISI DARIPADA

Authors

  • D. Jupriono university of 17 Agustus 1945 Surabaya
  • Dheny Jatmiko Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Keywords:

preposisi, dinamika makna, perilaku sintaktis, klausa

Abstract

Terdapat lima pandangan terhadap pemakaian preposisi daripada: sebagai preposisi 'perbandingan', redundansi, bentuk tegun, fenomena lingual wajar, dan sebagai wujud loyalitas bawahan kepada atasan. Dalam dinamikanya preposisi daripada berkemungkinan mempunyai sepuluh makna: 'penanda perbandingan', 'penanda bahan', 'penanda asal lokasi', 'milik', 'terhadap/tentang', 'penanda eksklusivitas', 'terdiri atas', 'di antara', 'penanda objektif', dan 'penanda agentif'. Dalam perilaku sintaksisnya, daripada dapat bertindak ke dalam enam peran: penanda FPr, konjungsi antarklausa, atribut FN, aksis FPr, preposisi-verbal, dan atribut FV.

Author Biographies

D. Jupriono, university of 17 Agustus 1945 Surabaya

Dosen Pengajar, Peneliti dan Penggiat Pengabdian Kepada Masyarakat di Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Pendidikan: S1 di Jurusan Sastra Indonesia IKIP Malang, 

Magister di Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas dr. Soetomo,

Karya Ilmiah: Political Rethoric of President Joko Widodo Critical Discourse Analysis dimuat dalam Journal of Education and Practice (2018).

Bidang kajian: Critical Discourse Analysis, Komunikasi Politik, Semiotika Sosial/Politik, Kebahasaan dan Kesastraan.

Aktif di beberapa asosiasi akademik seperti Asosiasi Penerbit Jurnal Ilmu Komunikasi Indonesia (APJIKI), Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi Indonesia (ISKI), Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) Jawa Timur.

Dheny Jatmiko, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Dosen Pengajar pada MKU dan Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

References

Asraf. (1993). Mas'alah Partikel yang Belum Selesai, dalam Tata Bahasa Melayu. Petaling Jaya: Sasbadi Sdn. Bhd. [AS].

Djamaris. (1984). Kedudukan dan Fungsi Hikayat Nabi Mikraj. Pembinaan Bahasa Indonesia, 5(2). [HNM]

Moeliono, A.M.; Lapoliwa, H.; Alwi, H.; Tjatur, S.S.; Sasangka, W.; Sugiyono. (2017). Tata bahasa baku bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anderson, B. (1990). Language and Power. Ithaca: Cornell University Press.

Arifin, E.Z. & Hadi, F. (1993). 1001 Kesalahan Berbahasa. Jakarta: CV Akademika Pressindo.

Crystal, D. (1987). The Cambridge Encyclopedia of Language. Cambridge: Cambridge University Press.

Greenberg, J.H. (1973). Some Universals of Grammar with Particular Reference to the Order of Meaningful Elements. Hal. 73—113, Greenberg, J.H. (ed.), Universals of Language. Ed. IV. Massachussets: MIT Press.

Heryani, R. (2018). Eksistensi bahasa Indonesia di ruang publik. Working Paper. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Jakarta. http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/11055. Akses 19-04-2021.

Heryanto, A. (1996). Bahasa Politik. Forum Keadilan V/1, 22 April: 63.

Jalaludin. (1993). Analisis Semantik dan Pragmatik dalam Implikatur Bahasa Melayu, dlm. Penyelidikan Bahasa dan Perkembangan Wawasannya. Jakarta: MLI, 188--203. [ANA]

Jupriono, D. (1999). Golongan Birokrasi dan Militer dalam Akronim pada KBBI selama Dasawarsa Terakhir Rezim Orde Baru. (Laporan Penelitian) Surabaya: Pusat Studi Sastra dan Strategi Kebudayaan, Lembaga Penelitian Untag Surabaya.

Jupriono, D. (2000). Beberapa Pandangan terhadap Preposisi Daripada: Tinjauan Kepustakaan, Persembahan untuk Prof. H. Samsuri, M.A., Ph.D. FSU in the Limelight, 7(1). https://www.angelfire.com/journal/fsulimelight/daripada.html. Akses 19-04-2021.

Li, C.N. & Thomson, S.A.. (1974). An Explanation of Word Order Change SVO-SOV. Foundation of Language XII/2, Nov.: 204--214.

Lyons, J. (1968). Introduction to Theoretical Linguistics. New York: The Macmillan Co.

Miller, D.G. (1975). Indo-European VSO, SOV, SVO, or All Three? Lingua XXXVII: 31--52.

Ramlan, M. (1987). Preposisi dalam Bahasa Indonesia. Cet. III. Yogyakarta: CV Karyono.

Samsuri. (1983). Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga.

Samsuri. (1985). Tata Kalimat Bahasa Indonesia. Jakarta: Sastra Hudaya.

Sapir, E. (1949). Language: An Introduction to the Study of Speech. New York: Harcourt, Brace and World, Inc.

Scott, J.C. (1991). Domination and Arts of Resistance: Hidden Transcripts. New Haven: Yale University Press.

Sidharta, S.P.M. (1988). Kata 'Dari' dan 'Daripada' pada Frase Nominal. Hal. 98--110. Mahmud, Adimihardja, Martalogawa (Eds.), Nuansa-nuansa Pelangi Budaya. Bandung: Pustaka Karsa Sunda & Ika FS Unpad.

Soekarno. (1987). Bung Karno dan Pemuda: Kumpulan Pidato Bung Karno di hadapan Pemuda, Pelajar, Mahasiswa dan Sarjana 1952--1960. Jakarta: CV Haji Masagung. [SKN]

Steele, S. (1975). On Some Factors that Affect and Effect Word Order. Hal. 197--268. Li, C.N. (ed.), Word Order and Word Order Change. Austin: University of Texas Press.

Sudaryanto. (1982). Beberapa Aspek Bahasa Indonesia yang Menarik Dilihat dari Sudut Tipologi Struktural Tradisi Sapir-Greenberg-Lehmann. Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia X/2, Nov.: 177--206.

Sudaryanto. (1988). Metode Linguistik Bagian Pertama. Cetakan II. Yogyakarta: GMU Press.

Sugono, D. (1986). Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: CV Kilat Grafika.

Sugono, D.; Arifin, Z.; Mustakim; Zulkarnain; Hadi, F.; Isas, B.; Jumariam. (2007). [ed. II, cet. V]. Buku praktis bahasa Indonesia 1. Jakarta: Pusat Bahasa, Depdiknas.

Downloads

Published

2022-01-27

How to Cite

Jupriono, D., & Jatmiko, D. (2022). DINAMIKA MAKNA DAN PERILAKU SINTAKTIS PREPOSISI DARIPADA. TANDA: Jurnal Kajian Budaya, Bahasa Dan Sastra (e-ISSN: 2797-0477), 2(01), 21–29. Retrieved from https://aksiologi.org/index.php/tanda/article/view/315