FILSAFAT SENI KARL MARX SEBAGAI UPAYA MEMBUDAYAKAN LITERASI DAN MELITERASIKAN BUDAYA DI SIKKA
DOI:
https://doi.org/10.69957/tanda.v5i01.2042Keywords:
Literasi, Lembata dan SeniAbstract
Berbicara tentang seni memang tidak akan pernah ada habisnya. Seni itu sendiri menarik untuk dikaji, menyitkan dahi ketika dibahas tetapi indah bila dipandang. Seni dan eksistensi manusia merupakan dua hal yang tidak terpisahkan sebab, seni merupakan sarana ekspresi jiwa yang paling indah sekaligus menjadi cerminan tujuan hidup manusia. Dari segi historisitasnya, seni sebetulnya sudah ada sejak zaman Yunani kuno, bahkan seni itu sendiri muncul bersamaan dengan kehadiran manusia. Dengan kata lain, eksistensi seni dan manusia saling bersamaan. Seni itu sendiri lahir karena keberadaan manusia. Tanpa manusia, seni tidak dapat diketahui. Hal ini disebabkan karena masing-masing filsuf di zaman modern dan postmodernisme melihat dan mengamati seni dengan berbagai pandangan yang sangat bervariatif. Filsuf tersebut ialah Karl Marx. Karl Marx mempelajari dan memahami secara sungguh-sungguh arti dan hakikat dari seni. Selama menggeluti ilmu hukum dan filsafat, Marx menyempatkan diri untuk mempelajari sejarah sastra termasuk estetika klasik Jerman. Di Universitas Bonn, Marx memperhatikan teori-teori seni dan sastra sebesar perhatiannya pada yurisprudensi. Ketertarikan Marx pada dunia seni tidak hanya sebatas teori tetapi juga sajak-sajak. Di Bonn misalnya, Marx menulis puisi-puisi filsafat dan mengerjakan sebuah buku latihan sajak. Dari sekian karya awalnya, terhitung sudah empat puluh puisi yang dibuat pada babak pertama imajinasi dramatiknya. Di masa inilah, Marx kemudian mendalami lebih serius tentang seni. Seni Marx berpengaruh besar dalam literasi masyarakat terlebih khusus pelajar yang ada di Sikka.
References
G. V. Plekhanov, seni dan kehidupan social, Samanjaja: Kanisius, 2007.
Mutji Sutrisno, Teks-teks kunci (Filsafat Seni), (Yogyakarta: Galangpress, 2005.
Brigitta Isabella, “Guna-Guna Seni, Materialisme Historis Dan Teori Kerja Atas Nilai Seni”, Jurnal IndoProgress, 3:1 IndoProgtes, Maret 2024.
Himyari Yusuf, Pemikiran Seni Karl Marx Dalam Pandangan Garud, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2016.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Andreas Geleda Manuk; Vinsensius Wea; Yohanes Dju

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors publishing in TANDA: Jurnal Kajian Budaya, Bahasa dan Sastra e-ISSN 2797-0477 will be asked to sign a Copyright Determination Form. In signing the form, it is assumed that the author has obtained permission to use copyrighted or previously published material. All authors must read and agree to the terms outlined in the form, and must sign the form or agree that the corresponding author can sign on their behalf. The article cannot be published until the signed form has been received. It is a condition of publication that authors grant copyright or license the publication rights in their article, including the abstract, to jurnaltanda@gmail.com. This allows us to ensure full copyright protection and to disseminate the article, and of course the Journal to the widest possible readership in both print and electronic formats.