TARI SEBLANG BANYUWANGI SEBAGAI RITUAL MISTIS WUJUD SYUKUR
DOI:
https://doi.org/10.69957/tanda.v4i06.1966Keywords:
Metode Kualitatif, Ritual Mistis, Tari Seblang, Suku OsingAbstract
Banyuwangi, yang terletak di provinsi Jawa Timur, dikenal tidak hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga sebagai rumah bagi suku Osing yang memiliki budaya kaya dan mistis. Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah ritual Tari Seblang, yang dilaksanakan oleh masyarakat Osing di dua desa di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi. Ritual ini bertujuan untuk menjaga kebersihan desa dan sebagai bentuk tolak bala, agar desa tetap dalam keadaan damai dan terlindung dari bencana. Keunikan Tari Seblang terletak pada kondisi penari yang sering kali berada dalam keadaan trans atau kerasukan roh, yang dianggap sebagai bagian dari proses pemanggilan roh leluhur untuk memberikan berkah dan perlindungan bagi desa. Dalam ritual ini, selain tarian, juga dilakukan berbagai rangkaian kegiatan seperti berziarah ke makam leluhur, slametan, ider bumi, dan kirab keliling desa. Setiap langkah dalam ritual ini memiliki makna spiritual yang mendalam. Tari Seblang juga diatur dengan ketentuan khusus, mulai dari pemilihan penari yang harus memenuhi syarat usia tertentu, penggunaan aksesoris khas, hingga waktu pelaksanaan yang biasanya dilakukan pada bulan haji atau seminggu setelah Idul Adha. Semua prosesi tersebut tidak hanya menunjukkan rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan dan leluhur, tetapi juga mencerminkan upaya mereka untuk menjaga keharmonisan antara dunia spiritual dan duniawi.
References
Agatha, R., Amelia, R. N., & Shabrina, R. N. (2023). Perspektif ‘Mistis’ Dan Konstruksi Sosial Ritual. Jurnal Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 2(2), 135.
Saputra, H. S. P. (2014). Wasiat Leluhur: Respons Orang Using terhadap Sakralitas dan Fungsi Sosial Ritual Seblang. Makara Hubs-Asia, 18(1), 53–65.
Setiawan, H., Sukamto, S., Eskasasnanda, I. D. P., Ruja, I. N., & Pramesthi, R. (2023). Konstruksi sosial makna Tari Gandrung Seblang bagi Desa Bakungan Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Jurnal Integrasi Dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S), 3(3), 226. https://doi.org/10.17977/um063v3i3p225-233
Suharti, M. (2013). Tari Ritual dan Kekuatan Adikodrati. Panggung, 23(4). https://doi.org/10.26742/panggung.v23i4.154
Wahyuni, N. D. (2017). Nilai-Nilai Religius Yang Terkandung Dalam Tradisi Tari Seblang Di Desa Bakungan Banyuwangi Jawa Timur. Sustainability (Switzerland), 11(1), 1–14. http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf?sequence=12&isAllowed=y%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.regsciurbeco.2008.06.005%0Ahttps://www.researchgate.net/publication/305320484_SISTEM_PEMBETUNGAN_TERPUSAT_STRATEGI_MELESTARI
Yashi, A. P. (2018). Ritual Seblang Masyarakat Using Di Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi Jawa, Timur. Haluan Sastra Budaya, 2(1), 2. https://doi.org/10.20961/hsb.v2i1.11790
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Qhaida Aulya Nur Syahfitri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors publishing in TANDA: Jurnal Kajian Budaya, Bahasa dan Sastra e-ISSN 2797-0477 will be asked to sign a Copyright Determination Form. In signing the form, it is assumed that the author has obtained permission to use copyrighted or previously published material. All authors must read and agree to the terms outlined in the form, and must sign the form or agree that the corresponding author can sign on their behalf. The article cannot be published until the signed form has been received. It is a condition of publication that authors grant copyright or license the publication rights in their article, including the abstract, to jurnaltanda@gmail.com. This allows us to ensure full copyright protection and to disseminate the article, and of course the Journal to the widest possible readership in both print and electronic formats.