BAHASA JENAKA DI KALANGAN MAHASISWA: KAJIAN SOSIOPRAGMATIK

Authors

  • Markus Filie Krisadewa Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
  • Kunjana Rahardi Univeritas Sanata Dharma, Yogyakarta

Keywords:

humor, sosiopragmatik, wujud, maksud, fungsi

Abstract

Bahasa jenaka merupakan wujud permainan bahasa yang dapat menyebabkan kelucuan atau tertawa. Penggunaan bahasa jenaka saat ini biasa digunakan dalam komunikasi, salah satunya dalam komunikasi langsung, terutama yang digunakan di kalangan mahasiswa. Selain dalam komunikasi langsung, penggunaan bahasa jenaka sering digunakan untuk mengkritik, mengejek, dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan wujud kejenakaan bahasa jenaka sebagai permainan bahasa, (2) mendeskripsikan maksud kejenakaan bahasa jenaka sebagai permainan bahasa, dan (3) mendeskripsikan fungsi bahasa jenaka sebagai permainan bahasa yang digunakan oleh mahasiswa PBSI Universitas Sanata Dharma tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma angakatan 2015-2018 yang sedang berkomunikasi. Pengambilan data dengan cara pengamatan atau observasi dan teknik sadap pada interaksi mahasiswa. Bentuk data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah wujud, maksud, dan fungsi dalam tuturan jenaka. Data yang diperoleh dari penelitian ini sebanyak 100 tuturan. Data tersebut terbagi dalam 3 fungsi bahasa jenaka, yakni bahasa jenaka dari fungsi memahami, bahasa jenaka dari fungsi memengaruhi, dan bahasa jenaka dari fungsi menghibur. Hasil dari analisis data dalam penelitian ini yaitu terdapat wujud dan penanda bahasa jenaka, yaitu tuturan yang berwujud kata, berwujud frasa, berwujud klausa, dan yang berwujud kalimat. Data tuturan bahasa jenaka yang berwujud frasa merupakan wujud yang paling dominan dalam penelitian ini. Dari data penelitian ini, peneliti menemukan beberapa maksud, yaitu maksud menyindir, maksud menyampaikan informasi, maksud mengkritik, maksud melucu, dan maksud menasehati. Peneliti juga menemukan data sebagai fungsi kejenakaan dalam tuturan bahasa jenaka yang terdiri dari fungsi memahami, fungsi memengaruhi, dan fungsi menghibur. Penelitian ini menunjukkan bahwa bahasa jenaka di kalangan mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang digunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Author Biography

Kunjana Rahardi, Univeritas Sanata Dharma, Yogyakarta

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univeritas Sanata Dharma, Yogyakarta

References

Alwi, Hasan dkk. (2014). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Balai Pustaka. Berger, Arthur Asa. 2012. An Anatomy of Humor. United States of America: Transaction Publisher.

Cahyono, Bambang Yudi. (1995). Kristal-Kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga University Press.

Chaer, Abdiul dan Leonie Agustina. (2004). Sosioliguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Kridalaksana, Harimurti. (1994). Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, Harimurti. (2009). Kamus Linguistik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Kushartanti, Dkk. (2005). Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Leech, Geoffrey. (1993). Prinsip-Prinsip Pragmatik (Edisi Terjemahan Oleh M.D.D. Oka). Jakarta: UI Press.

Mahsun. (2005). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, Dan Tekniknya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Miles, B. Mathew dan Michael Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: UIP.

Pramono. (1983). Karikatur-Karikatur 1970-1980. Jakarta: Sinar Harapan.

Purwo, Bambang Kaswanti. (1990). Pragmatik Dan Pengajaran Bahasa Menyimak Kurikulum 1984. Yogyakarta: Kanisius.

Pusat Bahasa Kemdikbud. (2016). “Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ).” Kementerian Pendidikan Dan Budaya.

Rahardi, Dkk. (2016). Pragmatik: Fenomena Ketidaksantunan Berbahasa. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Rahardi, Kunjana. (2003). Berkenalan Dengan Ilmu Bahasa Pragmatik. Malang: Dioma. Rahardi, Kunjana. 2009. Sosiopragmatik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Rahardi, Kunjana. (2019). Pragmatik: Konteks Intralinguistik Dan Konteks Ekstralinguistik. Yogyakarta: Amara Books.

Rahmanadji, Didiek. (2007). “Sejarah, Teori, Jenis, Dan Fungsi Humor.” Bahasa Dan Seni. Ramlan. 2001. Sintaksis. Yogyakarta: CV. Karyono.

Rusminto, Nurlaksana Eko. (2006). Analisis Wacana Bahasa Indonesia. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Rustono. (1999). Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: CV IKIP Semarang Press.

Sahman, Risna Desiana. (2014). “Variasi Bahasa Humor Dalam Kumpulan Cerpen Fanfiction Comedy.” Universitas Pendidikan Indonesia.

Saifudin, Akhmad. (2018). “Konteks Dalam Studi Linguistik Pragmatik.” Lite: Jurnal Bahasa, Sastra, Dan Budaya 14(2).

Sona, Epit. (2017). “Analisis Bahasa Humor Pada Wayang Durangpo Karya Sudjiwo Tejo Dalam Surat Kabar Harian Jawa Pos Edisi Januari-Maret 2015.” Universitas Muhamadiyah Malang.

Suyono. (1990). Pragmatik Dasar-Dasar Dan Pengajaran. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh (YA3).

Wijana, I. dewa Putu. (2003). Permainan Bahasa Dalam Rangka Meningkatkan Mutu Pengajaran Ilmu Bahasa Indonesia. Yogyakarta.

Wijana, I. dewa Putu. (2004). Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa. Yogyakarta: Ombak. Wijana, I. Dewa Putu. 1998. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Downloads

Published

2021-12-01

How to Cite

Filie Krisadewa, M., & Rahardi, K. (2021). BAHASA JENAKA DI KALANGAN MAHASISWA: KAJIAN SOSIOPRAGMATIK. TANDA: Jurnal Kajian Budaya, Bahasa Dan Sastra (e-ISSN: 2797-0477), 1(04), 20–41. Retrieved from https://aksiologi.org/index.php/tanda/article/view/191