KOMODIFIKASI TARI KECAK SEBAGAI PRODUK WISATA GLOBAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP NILAI-NILAI SPIRITUAL MASYARAKAT BALI
DOI:
https://doi.org/10.69957/tanda.v2i04.1827Keywords:
Tari Kecak, Transformasi Budaya, Ritual Sakral, Pariwisata Global, Masyarakat Bali, Nilai SpiritualAbstract
Penelitian ini mengkaji transformasi Tari Kecak dari ritual sakral menjadi produk pariwisata global melalui metode studi pustaka. Analisis dilakukan terhadap berbagai literatur akademis, dokumen sejarah, laporan penelitian, dan publikasi ilmiah yang membahas perkembangan Tari Kecak dari tahun 1930-an hingga saat ini. Hasil kajian menunjukkan adanya pergeseran signifikan dalam bentuk, fungsi, dan makna Tari Kecak sebagai akibat dari komodifikasi pariwisata. Studi literatur mengungkapkan bahwa meskipun komodifikasi membawa dampak ekonomi positif, terjadi dilema dalam mempertahankan nilai-nilai spiritual asli. Hasil penelitian menunjukkan adanya pergeseran signifikan dalam aspek ritualistik dan spiritual Tari Kecak, di mana sebagian besar pertunjukan kini berorientasi pada kepentingan wisata. Namun, penelitian juga menemukan bahwa masyarakat Bali telah mengembangkan mekanisme adaptif yang unik, dengan memisahkan secara tegas antara pertunjukan untuk wisatawan dan ritual sakral yang masih dipertahankan keasliannya. Strategi ini memungkinkan koeksistensi antara nilai ekonomi dan spiritual, meskipun tetap menimbulkan tantangan dalam hal regenerasi dan transmisi nilai-nilai tradisional. Temuan ini memberikan kontribusi penting bagi pemahaman tentang dinamika pelestarian warisan budaya dalam era globalisasi, serta menyoroti pentingnya keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian nilai-nilai spiritual dalam konteks masyarakat tradisional. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman tentang dinamika perubahan budaya dalam konteks pariwisata global dan pendekatan manajemen pariwisata budaya yang lebih holistik dan berkelanjutan, dengan penekanan pada pelibatan aktif masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan dan pentingnya pendekatan berkelanjutan dalam pengelolaan warisan budaya.
References
Bandem, I Made. (2004). Kaja dan Kelod: Tarian Bali dalam Transisi. Institut Seni Indonesia.
Bandem, I Made & Fredrik Eugene deBoer. (2004). Balinese Dance in Transition: Kaja and Kelod. Oxford University Press.
Dibia, I Wayan. (2012). Geliat Seni Pertunjukan Bali. Buku Arti.
Dibia, I Wayan & Rucina Ballinger. (2004). Balinese Dance, Drama and Music: A Guide to the Performing Arts of Bali. Periplus Editions.
Hobart, Angela. (2003). Healing Performances of Bali: Between Darkness and Light. Berghahn Books.
Picard, Michel. (1996). Bali: Cultural Tourism and Touristic Culture. Archipelago Press.
Ruastiti, Ni Made. (2005). Seni Pertunjukan Bali dalam Kemasan Pariwisata. Bali Mangsi Press.
Vickers, Adrian. (2012). Bali: A Paradise Created. Tuttle Publishing.
Yamashita, Shinji. (2003). Bali and Beyond: Explorations in the Anthropology of Tourism. Berghahn Books.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Averil Asha Bertha, Aulia Febbriana Herlinda Larasati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors publishing in TANDA: Jurnal Kajian Budaya, Bahasa dan Sastra e-ISSN 2797-0477 will be asked to sign a Copyright Determination Form. In signing the form, it is assumed that the author has obtained permission to use copyrighted or previously published material. All authors must read and agree to the terms outlined in the form, and must sign the form or agree that the corresponding author can sign on their behalf. The article cannot be published until the signed form has been received. It is a condition of publication that authors grant copyright or license the publication rights in their article, including the abstract, to jurnaltanda@gmail.com. This allows us to ensure full copyright protection and to disseminate the article, and of course the Journal to the widest possible readership in both print and electronic formats.