https://aksiologi.org/index.php/tanda/issue/feed TANDA: Jurnal Kajian Budaya, Bahasa dan Sastra (e-ISSN: 2797-0477) 2024-05-17T10:06:38+07:00 Admin, TANDA: Jurnal Kajian Budaya, Bahasa dan Sastra ber e-ISSN 2797-0477 jurnaltanda@gmail.com Open Journal Systems <p><strong>TANDA: Jurnal Kajian Budaya, Bahasa dan Sastra ber e-ISSN 2797-0477 ini</strong> adalah jurnal open access, peer-review dua bulanan dalam satu tahun yang diterbitkan oleh bidang Aksiologi, Community of Research Laboratory Surabaya. <strong>TANDA: Jurnal Kajian Budaya, Bahasa dan Sastra</strong> ini mendorong artikel asli tentang berbagai isu dalam Studi Bahasa dan Sastra, tidak terbatas pada filsafat, sastra, linguistik, antropologi, sejarah, studi budaya, seni, dan ilmu informasi yang berfokus pada studi dan penelitian budaya Indonesia. <strong>TANDA: Jurnal Kajian Budaya, Bahasa dan Sastra</strong> menerima publikasi komposisi seimbang dari artikel penelitian teoritis atau empiris berkualitas tinggi, studi komparatif, studi kasus, makalah review, makalah eksplorasi, dan resensi buku. Semua manuskrip yang diterima akan dipublikasikan secara online. </p> https://aksiologi.org/index.php/tanda/article/view/1523 ANALISIS HATARIKAKE NO BUN DALAM MANGA JUJUTSU KAISEN KARYA GEGE AKUTAMI 2024-05-17T08:39:22+07:00 Zida Wahyuddin zida@untag-sby.ac.id Cuk Yuana cukyuana@untag-sby.ac.id Kevin Bagas Wardana zida@untag-sby.ac.id <p><em>Manga</em> adalah komik yang berasal dari <em>Jepang</em>. dalam <em>manga </em>terdapat sebuah cerita yang mengambarkan sebuah tokoh serta gelembung kata-kata atau dialog .Penelitian ini Bertujuan untuk mendeskripsikan <em>hatarikake no bun</em> dan penanda lingual dalam manga “Jujutsu Kaisen”. Dalam analisis digunakan pendekatan pragmatik dan Metode Deskriptif Kualitatif. Sumber data yang di gunakan adalah manga Jujutsu Kaisen Volume 1 dengan hasil temuan sebagai berikut Pertama: (1) <em>Meireibun</em> (kalimat perintah) memiliki sebanyak 5 data. (2) <em>Kinshibun</em> (kalimat larangan) memiliki sebanyak 3 data. (3) <em>Iraibun</em> (kalimat permohonan) memiliki sebanyak 4 data . (4) <em>Kanyuubun</em> (kalimat ajakan) memiliki sebanyak 0 data, serta memiliki Penanda Lingual ~ro sebanyak 4 data. Penanda Lingual~e sebanyak 2 Data. Penanda Lingual~o sebanyak 0 data. Penanda Laingual ~te sebanyak 3 data. Penanda Lingual~na sebanyak 2 data . Penanda Lingual~te kudasai sebanyak 1 data. dan Penanda Lingual ~te kure sebanyak 1 data. Serta Perlokusi Sejumlah 12 Data.</p> 2024-01-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Zida Wahyuddin; Cuk Yuana; Kevin Bagas Wardana https://aksiologi.org/index.php/tanda/article/view/1525 ANALISIS PENGUNAAN SHUUJOSHI DALAM MANGA YOTSUBA KARYA KIYOHIKO AZUMA 2024-05-17T10:06:38+07:00 Cuk Yuana cukyuwana@untag-sby.ac.id Fidyatma Purisandi fidyatma321@gmail.com <p>Dalam bahasa Jepang ragam bahasa pria di sebut danseigo, dan ragam bahasa wanita di sebut joseigo. Kedua ragam bahasa ini memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut terlihat dari strukutur ragam bahasa seperti shuujoshi. Sejalan dengan perkembangan bahasa yang dinamis, mempengaruhi terjadinya suatu penyimpangan dari penutur, yakni danseigo di gunakan oleh penutur Wanita. Dalam penelitian ini mengangkat tema “Analisis Pengunaan Shuujoshi Dalam Manga Yotsuba Karya Kiyohiko Azuma”. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini Adalah deskriptif sedangkan pendekatannya adalah pragmatik. Hasil analisis pengunaan shuujoshi yang terdapat dalam manga Yotsuba adalah : Shuujoshi pria yang banyak muncul adalah shuujoshi na sedangkan yang paling sedikit adalah shuujoshi kana dan shuujoshi sa, Shuujoshi wanita yang banyak muncul adalah shuujoshi no sedangkan yang paling sedikit adalah shuujoshi kashira dan shuujoshi wa, Shuujoshi pria yang mengalami banyak penyimpangan oleh penutur wanita adalah shuujoshi na dan yang paling sedikit adalah shuujoshi sa, Adanya peminjaman shuujoshi pria oleh penutur wanita karena tidak adanya shuujoshi wanita yang dapat mewakili maksud dari kalimat yang di gunakan oleh penutur wanita.</p> 2024-05-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2024 Cuk Yuana; Fidyatma Purisandi