“BELI KOPI” MEMBANGUN BRAND IMAGE MELALUI STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN
Keywords:
Brand Image, Marketing Mix, Promotion Mix, Strategi Komunikasi PemasaranAbstract
Seiring perkembangan zaman, bisnis minuman kopi telah berubah saat ini. Di Indonesia dapat ditemukan berbagai macam olahan kopi, salah satunya adalah kopi kekinian yang menjadi fenomena saat ini. Meningkatnya kedai kopi modern di Indonesia sangat fenomenal dan ini bisa dilihat tersebar di mana-mana. Konsekwensinya adalah tingkat persaingan ketat pun terjadi, hal mana menjadikan setiap brand kopi kekinian berkompetisi membangun brand image sebagai pembeda dengan brand kopi kekinian lainnya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana “Beli Kopi” menerapkan strategi komunikasi pemasaran dalam membangun brand image. Pendekatan deskriptif kualitatif dipilih sebagai suatu metode kajian ini dengan menggunakan teknik pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam kepada pihak-pihak perwakilan dari “Beli Kopi”. Hasil studi memperlihatkan bahwa “Beli Kopi” telah melaksanakan strategi komunikasi pemasaran dalam membentuk brand image. “Beli Kopi” menggunakan strategi mix media seperti media sosial dan media cetak dan strategi differensiasi produk dengan memberikan tawaran harga, produk, dan promosi yang berbeda dengan brand kopi kekinian lainnya. Semua aktivitas pemasaran yang dilakukan “Beli Kopi” dalam menjalankan strateginya yaitu dengan periklanan menggunakan media cetak seperti spanduk, banner, dan pamflet. “Beli Kopi” juga menggunakan media sosial instagram dalam melakukan aktivitas promosi terkait produk-produk yang mereka jual. Selain itu, “Beli Kopi” juga melakukan kerja sama dengan aplikasi pihak ketiga seperti Gofood, Grabfood, dan Shopee.
References
Aryani, D. I. (2019). Tinjauan Sensory Branding dan Psikologi Desain Kedai Kopi Kekinian Terhadap Perilaku Konsumen. Waca Cipta Ruang, 5(1), 330–336. https://doi.org/10.34010/wcr.v5i1.1436
Belch, George E., Belch, Michal, A. (2009). Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communication Perspective, 8 th Edition. New York: Pearson Education.
Bogdan dan Taylor. (2012). Prosedur Penelitian. Dalam Moleong, Pendekatan Kualitatif. (him. 4). Jakarta: Rineka Cipta.
Cangara, Hafied. (2013). Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Parsada.
Kotler, Philip. (1997). Manajemen Pemasaran Jilid 2: Analisis Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: Prenhallindo.
Keller, K. L. (2013). Strategic Brand Management ; Building, Measuring, And Managing Brand Equity. (Fourth Edition Harlow Ed.). English: Pearson Education, Inc.
Prihatiningsih, W. (2017). Motif Penggunaan Media Sosial Instagram. Communication, Universitas Pembangan Nasional “Veteran” Jakarta, 8 (April), 51–65.
Soepriyanto, H. J., Christiana, M., & Harianto, A. (2021). Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Impresi Konsumen Pada Kedai Kopi Kekinian Di Surabaya. Jurnal Manajemen Perhotelan, 7(1), 42–48. https://doi.org/10.9744/jmp.7.1.42-48
Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran Edisi III. Yogyakarta: Andi.
Wijaya, L., & Anggia Rizka, L. (2021). Jurnal Ekonomi dan Bisnis , Vol . 8 No . 1 Februari 2021 E - ISSN PELANGGAN Oleh : Amna Mawardi Program Studi Manajemen – STIE DR KHEZ Muttaqien. 8(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Akhmad Saifuddin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang manuskripnya diterbitkan akan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
Hak untuk publikasi semua materi jurnal yang diterbitkan di situs web RELASI: Jurnal Penelitian Komunikasi dipegang oleh dewan editorial dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap menjadi milik penulis).
Ketentuan hukum formal untuk mengakses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons-NonCommercial-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA), yang berarti RELASI: Jurnal Penelitian Komunikasi berhak untuk menyimpan, mengubah format, mengelola di pangkalan data, memelihara dan menerbitkan artikel tanpa meminta izin dari Pencipta selama tetap mempertahankan nama Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta.
Naskah yang dicetak dan diterbitkan secara elektronik adalah akses terbuka untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan editorial tidak bertanggung jawab atas pelanggaran undang-undang hak cipta.