DIGITAL DESTINATION BRANDING MELALUI MEDIA SOSIAL: PERSEPSI DAN KEPUTUSAN WISATAWAN PADA WISATA ALAM DAN BUATAN
DOI:
https://doi.org/10.69957/relasi.v5i02.2297Keywords:
Digital branding, media sosial, persepsi wisatawan, keputusan berkunjung, wisata alam dan buatanAbstract
Penelitian ini membahas peran digital destination branding melalui media sosial dalam membentuk persepsi dan keputusan wisatawan terhadap destinasi wisata alam dan buatan. Fokus penelitian diarahkan pada tiga destinasi, yaitu Atlantis Land Surabaya, Taman Wisata Edelweiss, dan Pantai Kilo Lima Luwuk. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan analisis konten media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi branding digital yang dilakukan secara visual, naratif, dan partisipatif memiliki pengaruh signifikan terhadap pembentukan persepsi wisatawan, baik secara afektif maupun kognitif. Persepsi ini pada akhirnya mendorong keputusan wisatawan untuk mengunjungi, merekomendasikan, atau bahkan kembali ke destinasi tersebut. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami pentingnya pengelolaan branding digital yang konsisten dan sesuai dengan karakteristik destinasi untuk meningkatkan daya saing di era pariwisata digital.
References
Wiyanto, T. (2020). Perencanaan Pengembangan Wisata Desa Edelweis Berbasis Masyarakat (Studi pada Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru). Jurnal Ilmiah Administrasi Publik, 006(03). https://doi.org/10.21776/ub.jiap.2020.006.03.11
Pratiwi, T. I., Muttaqin, T., & Chanan, M. (2019). Pengembangan Desa Wisata Edelweiss di Desa Wonokitri Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan (Resort PTN Gunung Penanjakan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru). Journal of Forest Science Avicennia, 2(1). https://doi.org/10.22219/avicennia.v2i1.8369
Kiswantoro, A., & Susanto, D. R. (2021). STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WONOKRITI SEBAGAI DESA WISATA EDELWEIS DI KAWASAN TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU. Journal of Tourism and Economic, 4(2). https://doi.org/10.36594/jtec.v4i2.122
Shidiq, R. A. (2024). Pengembangan destinasi wisata Pantai Kilo Lima sebagai daya tarik wisatawan di Kabupaten Banggai. Jurnal Pusaka Pariwisata, 6(1), 34–42.
Banggai Kabupaten. (2024). Pariwisata Kabupaten Banggai. Pemerintah Kabupaten Banggai. https://banggaikab.go.id/beranda/page/Pariwisata
Kotler, P., & Gertner, D. (2002). Country as brand, product, and beyond: A place marketing and brand management perspective.https://doi.org/10.1057/palgrave.bm.2540076
Hudson, S., & Thal, K. (2013). The impact of social media on the consumer decision process: Implications for tourism marketing. https://doi.org/10.1080/10548408.2013.751276
Munar, A.M., & Jacobsen, J. K. S. (2014). Motivation for sharing tourism experiences through social media. https://doi.org/10.1016/j.tourman.2014.01.012
Zeng, B., & Gerritsen, R. (2014). What do we know about social media in tourism? A review. https://doi.org/10.1016/j.tmp.2014.01.001
Chen, C. F., & Tsai, D. C. (2007). How destination image and evaluative factors affect behavioral intentions? https://doi.org/10.1016/j.tourman.2006.07.007
Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2004). Consumer Behavior (8th ed.). Prentice Hall
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Elizabeth Natasya, Nabila Kartika Nurani, Aprillia Jumaisyah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang manuskripnya diterbitkan akan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
Hak untuk publikasi semua materi jurnal yang diterbitkan di situs web RELASI: Jurnal Penelitian Komunikasi dipegang oleh dewan editorial dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap menjadi milik penulis).
Ketentuan hukum formal untuk mengakses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons-NonCommercial-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA), yang berarti RELASI: Jurnal Penelitian Komunikasi berhak untuk menyimpan, mengubah format, mengelola di pangkalan data, memelihara dan menerbitkan artikel tanpa meminta izin dari Pencipta selama tetap mempertahankan nama Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta.
Naskah yang dicetak dan diterbitkan secara elektronik adalah akses terbuka untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan editorial tidak bertanggung jawab atas pelanggaran undang-undang hak cipta.