KUNJUNGAN ISHOWSPEED SEBAGAI SARANA REPRESENTASI BUDAYA INDONESIA DALAM WACANA NETIZEN INTERNASIONAL
DOI:
https://doi.org/10.69957/relasi.v5i04.2176Keywords:
Representasi Budaya, Media Sosial, IshowSpeed, Diplomasi Budaya, Influencer, Wacana GlobalAbstract
Penelitian ini membahas bagaimana kunjungan YouTuber asal Amerika Serikat, IShowSpeed, ke Indonesia menjadi sarana representasi budaya Indonesia di mata netizen internasional melalui media sosial, khususnya YouTube. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis (Fairclough) dan semiotika (Barthes), penelitian ini menganalisis video kunjungan IShowSpeed di Yogyakarta serta respons netizen internasional terhadap konten tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan IShowSpeed seperti mengenakan pakaian adat Jawa, mencoba jamu tradisional, dan membatik, membentuk representasi budaya Indonesia yang kaya makna simbolik dan ideologis. Representasi ini bersifat dinamis karena dipengaruhi oleh proses encoding dari kreator dan decoding dari audiens global. Temuan ini memperkuat bahwa influencer dapat menjadi aktor budaya digital yang berperan dalam diplomasi budaya informal dan memperluas jangkauan soft power Indonesia di ruang digital global.
References
Ayuanda, W., Sidabalok, D., & Perangin-angin, A. B. (2024). Budaya Jawa dalam film Primbon: Analisis representasi Stuart Hall. ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya, 7(2), 440–449.
Christanti, M. F., & Cahyani, I. P. (2022). Instagram: Konstruksi identitas budaya virtual melalui unggahan foto para influencer Indonesia. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni, 6(1), 45–56.
Febrian, F. (2025). Diplomasi budaya Indonesia ke Amerika Serikat dalam mempromosikan angklung sebagai warisan budaya dunia. Global Insight Journal, 2(1), 1–15.
Gaspersz, R., Pelamonia, M., Izaak, D., & Yoris, J. (2024). Peran influencer media sosial dalam membentuk opini publik: Systematic literature review pada studi kasus di Indonesia. Jurnal Badati, 3(2), 12–25.
Hall, S. (1997). Representation: Cultural representations and signifying practices. London: Sage.
Hatimah, K., Amaliah, N., Putri, S. A., & Hakim, A. (2021). Digital influencer dalam upaya reaktualisasi budaya pacce’ masyarakat Bugis-Makassar di tengah pandemi COVID-19. Humanika, 28(2), 150–162.
Murbawanto Putra, A. V., & Kurnia, P. (2023). Upaya diplomasi budaya Indonesia melalui Komite Seni Budaya Nusantara. Jurnal Hubungan Internasional, 11(1), 45–60.
Munfarida, E. (2010). Analisis wacana kritis dalam perspektif Norman Fairclough. Komunika: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 8(1).
Pratiwi, A. (2022). Diplomasi budaya melalui media sosial: Studi kasus Korea Selatan dan K-pop. Jurnal Komunikasi Global, 11(1), 88–98.
Purwantika, H., Nugrahaningsih, N., & Darmawan, D. (2022). Diplomasi budaya Indonesia dalam meningkatkan pariwisata di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia tahun 2019 (Studi: Kecamatan Entikong, Provinsi Kalimantan Barat). Sovereign: Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional, 4(1), 1–15.
Setiawan, R. (2021). Representasi budaya dalam media sosial: Studi semiotik pada konten budaya lokal. Jurnal Ilmu Komunikasi, 19(2), 153–165.
Triyas, A. P. A., Mulida, D. R. W., & Rahmawati, N. A. (2023). Analisis representasi influencer dalam memunculkan budaya hiperrealitas mahasiswa terhadap suatu produk melalui konten review. Jurnal Penelitian Inovatif, 5(1), 30–42.
Universitas Hasanuddin. (2022). Skripsi: Analisis Representasi Budaya dalam Media Digital [Undergraduate thesis].
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Berliana Wahyu Aqilla; Chintya Nirmala Sari; Elma Yulia Rahma; Afifa Safawati; Doan Widhiandono

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang manuskripnya diterbitkan akan menyetujui ketentuan sebagai berikut:
Hak untuk publikasi semua materi jurnal yang diterbitkan di situs web RELASI: Jurnal Penelitian Komunikasi dipegang oleh dewan editorial dengan sepengetahuan penulis (hak moral tetap menjadi milik penulis).
Ketentuan hukum formal untuk mengakses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons-NonCommercial-ShareAlike 4.0 (CC BY-SA), yang berarti RELASI: Jurnal Penelitian Komunikasi berhak untuk menyimpan, mengubah format, mengelola di pangkalan data, memelihara dan menerbitkan artikel tanpa meminta izin dari Pencipta selama tetap mempertahankan nama Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta.
Naskah yang dicetak dan diterbitkan secara elektronik adalah akses terbuka untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan perpustakaan. Selain tujuan tersebut, dewan editorial tidak bertanggung jawab atas pelanggaran undang-undang hak cipta.