RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama https://aksiologi.org/index.php/radix <ul> <li>Journal Title : <strong>RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama</strong> </li> <li>Initials : RADIX</li> <li>Grade : -</li> <li>Frequency : <strong>2 issues per year</strong></li> <li>DoI : -</li> <li>Online ISSN : <strong>2988-7240</strong></li> <li>Editor in Chief : <strong>Lukman Hakim</strong></li> <li>Publisher : <strong>KELOMPOK KOMUNITAS LABORATORIUM PENELITIAN</strong></li> <li>Cite Analysis : <strong>Google Scholars</strong></li> <li>Indexing : <strong>GARUDA</strong></li> </ul> <p><strong>RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama</strong> is a double -blind peer-reviewed open access journal established by Community of Research Laboratory.</p> <p><strong>RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama</strong> e-ISSN: <strong>2988-7240</strong>, mempublikasikan hasil studi mengenai berbagai mainstream filsafat dan berbagai kajian agama adalah jurnal peer-review enam kali setahun, jurnal akses terbuka yang diterbitkan oleh bidang Aksiologi, <strong>KELOMPOK KOMUNITAS LABORATORIUM PENELITIAN (COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY)</strong>. Jurnal ini mendorong artikel asli tentang berbagai isu dalam Studi <strong>Filsafat</strong> dan <strong>Agama</strong>,. <strong>RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama</strong> menerima karya ilmiah untuk diterbitkan berupa artikel penelitian teoritis atau empiris berkualitas tinggi, studi komparatif, studi kasus, makalah review, makalah eksplorasi, dan resensi buku. Semua manuskrip yang diterima akan dipublikasikan secara online journal.</p> KELOMPOK KOMUNITAS LABORATORIUM PENELITIAN (COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY) en-US RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama 2988-7240 <p><a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a><br />This is Licensed under the <strong>Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA) License</strong>. This journal uses a Creative Commons license in how published content can be used which will receive a self-publisher license if it is generally equivalent to one of the Creative Commons licenses. Journal does not add to or adapt the terms of the Creative Commons license. This disclaimer is for the avoidance of doubt, where the Exceptions and Limitations apply to Your use, this Public License does not apply. The formal legal provisions for access to digital articles of this electronic journal are subject to the terms of the Creative Commons Attribution-ShareAlike (<a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/3.0/">CC BY-SA</a>) license, which means Jurnal of DiA reserves the right to store, modify the format, administer in the database, maintain and publish articles without requesting permission from the Author as long as it keeps the Author's name as the owner of Copyright.</p> THE PROBLEMS OF JÜRGEN HABERMAS’s DELIBERATIVE DEMOCRACY THEORY https://aksiologi.org/index.php/radix/article/view/28 <p>J<em>ü</em>rgen Habermas a German philosopher who adopts of Karl Marx’s thought in the social order. However, Habermas does not immediately accept of the raw Marx’s thought. Habermas with rationalism as the epistemology. The Critical Theory criticize the sciences positive as the science of economics, sociology, technology, psychology; and also philosophy. The sciences is not questioned the direction of the process of the community itself. In a critique of the ideology of Habermas through the role of basic ethics and adopt the Immanuel Kant’s thought. Habermas to a blurb about dialectical theory of hermeneutic action through <em>Aufhebung</em> (hermeneutics of philosophy and psychoanalysis). Habermas was critique to postmodernism that universal as hegemony and discriminative to getting a plural morality Habermas's critical theory is a kind of epistemology that seeks to mate between objectivity and subjectivity, between scientists and philosophers, between the ontentic and the articulate. Critical theory also tries to expose the traditional theory, because it positions the object as untouchable, as it is. So difficult to capture its meaning by humans. This makes the object seem very sacred and must be received unanimously. The democracy of Habermas is deliberative democracy. Deliberative democracy aims to find a middle ground between Western liberalism and Asian and Islamic communitism. This assumption is established in a democratic form in the form of an intensive political system and public sphere.</p> Ahmad Sidqi Copyright (c) 2021 Ahmad Sidqi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-05-07 2023-05-07 1 01 1 12 PENDEKATAN METODE DAKWAH OLEH PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS DI KECAMATAN SIMOKERTO TERHADAP RELIGIUSITAS PADA JAMAAH LANJUT USIA DI MAJELIS TAKLIM AL-HIDAYAH https://aksiologi.org/index.php/radix/article/view/972 <p>The activities of the Al- Hidayah taklim assembly in Simokerto district are held every Thursday afternoon from 15.00 Wib to 16.00 Wib. Consisting of&nbsp; congregations, the majority of whom are elderly who are fostered&nbsp; by non PNS Islamic religios instuctors in simokerto district. The problem in this study is how are the characteristic of the elderly congregation and the model of the dakwah aproanch used by non PNS Islamic religious instrctors in conducting dakwah to elderly congregation. The method used in this study uses qualitative methods. Data collection techniques namely, observation, interview and documentation. Meanwhile in data processing the are several ways as follows: 1) data reduction, 2) selecting data, 3) data analysis, 4) data presentation and 5) drawing conclusions. The dakwah approach model used by non PNS Islamic religios instructors in Simokerto District for elderly congregation in the Al-Hidayah assembly is using a social approach model (bi al hal), an education approach model, a cultural education model, a personal approach model (fardiyah) and a personal approach model (fardiyah), group ja,’iyah</p> Aqib Zarnuji Copyright (c) 2023 Aqib Zarnuji https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-05-07 2023-05-07 1 01 13 21 PROBLEM ANAK YATIM DALAM PENGASUHAN PADA LEMBAGA SOSIAL KEAGAMAAN https://aksiologi.org/index.php/radix/article/view/529 <p>Mengasuh Anak yatim sangat besar pahalanya, Nabi Muhammad SAW menjanjikan orang yang Menanggung Anak Yatim kelak di Surga Bersamanya bagaikan dua jari yang artinya sangat dekat sekali bersama Rasulullah. Di dalam al Qur’an juga setidaknya ada 22 ayat yang berkenaan dengan anak yatim, yaitu Surah al-An’am ( 6 ) ayat 152, al-Isra’ 17 : 34, al-Fajr 89 : 17, ad Duha 93 : 6 &amp; 9, al-Ma’un 107 : 2, al-Insan 76 : 8, al-Balad 90 : 15, al-Kahfi 18 : 82, al-Baqarah 2 : 83, 117, 215, 220, al-Nisa’ 4 : 2, 3, 6, 8, 10, 36 dan 127, al-Anfal 8 : 11 dan al-Hasyr 59 ayat 7.&nbsp; Dan masih banyak lagi Hadist yang menganjurkan Menanggung Anak Yatim. Para Ulama berpendapat Menanggung anak yatim tidak hanya memberikan uang semata saja karenanya dalam zakat anak yatim tidak termasuk golongan yang menerima zakat, karena memang Anak Yatim harus dilindungi ( <em>Fa’awa</em>), di beri Pendidikan ( <em>Fa Hadza</em>), dicukupkan kehidupanya( <em>Fa Aghna</em>), Sebagaimana QS. Ad Duha 6-8 sehingga anak yatim dapat mandiri dan dapat menjadi pemimpin dimasa mendatang.</p> Moh. Mukhrojin Copyright (c) 2023 Moh. Mukhrojin https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-05-07 2023-05-07 1 01 22 26 NALAR KEBENARAN DALAM FILSAFAT ISLAM https://aksiologi.org/index.php/radix/article/view/578 <p>Artikel ini membahas tentang kebenaran (ilmiah) atau intelektual dalam ranah Filsafat Islam. Filsafat Islam merupakan salah satu bidang studi Islam yang keberadaannya telah menimbulkan pro dan kontra.&nbsp; Sebagian mereka yang berpikiran maju dan bersifat liberal cendrung mau menerima pemikiran filsafat Islam. Sedangkan bagi mereka yang bersifat tradisional yakni yang berpegang teguh pada doktrin ajaran al-Qur'an dan al-hadits secara tekstual, cenderung kurang mau menerima filsafat, bahkan menolaknya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kepustakaan murni (library research) semua karya yang terkait dengan penelitian ini, penulis jadikan bahan rujukan untuk membaca dan menganalisis problem kebenaran ditinjau dari aspek Filsafat Islam. Nalar Kebenaran dalam Filsafat Islam dibagi menjadi : <em>Bayani</em>, <em>burhani</em> dan <em>irfani</em>. Pendekatan <em>bayani</em> dapat diartikan sebagai model metodologi berpikir yang didasarkan atas teks. Dalam hal ini teks sucilah yang memiliki otoritas penuh menentukan arah kebenaran. Fungsi akal hanya sebagai pengawal makna yang terkandung di dalamnya yang dapat diketehui melalui pencermatan hubungan antara makna dan lafaz. Pendekatan <em>burhani</em> adalah epistemologi yang berpandangan bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah akal. Akal menurut epistemologi ini mempunyai kemampuan untuk menemukan berbagai pengetahuan, bahkan dalam bidang agama sekalipun akal mampu untuk mengetahuinya, seperti masalah baik dan buruk. Dalam pendekatan <em>irfani</em> lebih dikenal dengan istilah intuisi. Dengan intuisi, manusia memperoleh pengetahuan secara tiba-tiba tanpa melalui proses penalaran tertentu. Ciri khas intuisi antara lain; <em>dzauqi</em> (rasa) yaitu melalui pengalaman langsung, <em>ilmu huduri</em> yaitu kehadiran objek dalam diri subjek, dan eksistensial yaitu tanpa melalui kategorisasi akan tetapi mengenalnya secara intim.</p> Miftakhur Ridlo Copyright (c) 2023 Miftakhur Ridlo https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-05-07 2023-05-07 1 01 27 38 KONSELING PRANIKAH: https://aksiologi.org/index.php/radix/article/view/973 <p>Setiap manusia lahir dan diciptakan berpasang-pasangan dan Allah mengaruniai manusia dalam perasaan cinta kasih, hawa nafsu, serta akal pikiran, disamping itu fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian Pernikahan yaitu ikatan lahir dan batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang sakinah dan kekal berdasarkan keTuhanan Yang Maha Esa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi terjadinya pernikahan dini sekaligus memberikan pemahaman kepada calon pasangan suami istri di KUA Kecamatan Kenjeran terhadap dampak psikologis pernikahan dini. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.</p> Aqib Zarnuji Copyright (c) 2023 Aqib Zarnuji https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2023-05-07 2023-05-07 1 01 39 43