https://aksiologi.org/index.php/radix/issue/feed RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama 2025-06-01T00:00:00+07:00 Admin radixjurnal@gmail.com Open Journal Systems <ul> <li>Journal Title : <strong>RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama</strong> </li> <li>Initials : RADIX</li> <li>Grade : -</li> <li>Frequency : <strong>2 issues per year</strong></li> <li>DoI : <a href="https://doi.org/10.69957/radix.v3i01.2032"><strong>10.69957/radix.v3i01.2032</strong></a></li> <li>Online ISSN : <strong>2988-7240</strong></li> <li>Editor in Chief : <strong>Lukman Hakim</strong></li> <li>Publisher : <strong>KELOMPOK KOMUNITAS LABORATORIUM PENELITIAN</strong></li> <li>Cite Analysis : <strong>Google Scholars</strong></li> <li>Indexing : <strong>GARUDA</strong></li> </ul> <p><strong>RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama</strong> is a double -blind peer-reviewed open access journal established by Community of Research Laboratory.</p> <p><strong>RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama</strong> e-ISSN: <strong>2988-7240</strong>, mempublikasikan hasil studi mengenai berbagai mainstream filsafat dan berbagai kajian agama adalah jurnal peer-review enam kali setahun, jurnal akses terbuka yang diterbitkan oleh bidang Aksiologi, <strong>KELOMPOK KOMUNITAS LABORATORIUM PENELITIAN (COMMUNITY OF RESEARCH LABORATORY)</strong>. Jurnal ini mendorong artikel asli tentang berbagai isu dalam Studi <strong>Filsafat</strong> dan <strong>Agama</strong>,. <strong>RADIX: Jurnal Filsafat dan Agama</strong> menerima karya ilmiah untuk diterbitkan berupa artikel penelitian teoritis atau empiris berkualitas tinggi, studi komparatif, studi kasus, makalah review, makalah eksplorasi, dan resensi buku. Semua manuskrip yang diterima akan dipublikasikan secara online journal.</p> https://aksiologi.org/index.php/radix/article/view/2032 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN METODE QIROATI PADA ANAK USIA DINI DI TPQ AL-MUKHLASHIN 2025-04-03T08:22:57+07:00 Iffa Garranita Ardalia iffamma@gmail.com Moh. Mukhrojin iffamma@gmail.com Ainur Rofiq iffamma@gmail.com <p>Pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan, pendidikan Al Qur’an diajarkan dari usia dini guna untuk memahami Al-Qur’an. Proses pembelajaran Al Qur’an yang dilakukan pada anak usia dini dapat membentuk karakter dan moral yang kuat, serta meningkatkan pengetahuan dan kecintaan terhadap Al Qur’an. Anak usia dini yang dibekali pembelajaran Al Qur’an berharap akan mempunyai karakter yang mulia. Implementasi pembelajaran Metode Qiroati di TPQ Al-Mukhlashin pada anak usia dini dari umur 3 tahun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif-kualitatif dan memakai metode deskriptis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pembelajaran metode qiroati pada anak usia dini di TPQ Al-Mukhlashin itu dibagi dua TPQ Pagi dan TPQ Sore. Guna TPQ pagi adalah khusus untuk anak usia dini yang kegiatannya berisi dengan mengaji, menggambar, belajar menulis, belajar membaca, bermain, berkreasi, memasak dan olahraga. Sedangkan TPQ Sore lebih fokus belajar mengaji tapi untuk semua kalangan anak dari usia dini sampai anak SMP dan hal ini untuk kelas sesuai pencapain murid. Yang digunakan metode qiroati adalah metode klasikal dan individual. Sistem evaluasi dalam implementasi Metode Qiro’ati yaitu evaluasi pembelajaran setiap hari dan evaluasi pada kenaikan jilid. Keterkaitan penerapan Metode Qiro’ati dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik, sesuai ilmu tajwid, pembelajaran ghorib yang tidak biasa atau asing, makhorijul khuruf, menghafal surat pendek dan do’a sehari-hari. Salah satu hal yang sering di diskusikan dalam pembelajaran metode qiroati kepada wali santri adalah bentuk kerja sama yaitu support orang tua. Dalam hal ini orang tua adalah support pertama bagi anak-anaknya, upaya orang tua memberikan dukungan emosional, motivasi, dan bimbingan yang dibutuhkan anak untuk berkembang. Jika dalam pendidikan hanya guru saja yang berperan maka kualitas pendidikan seorang anak dapat menurun.&nbsp;</p> 2025-05-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Iffa Garanita Ardalia; Moh. Mukhrojin; Ainur Rofiq https://aksiologi.org/index.php/radix/article/view/2087 PERAN KELUARGA DALAM PEMBINAAN IMAN GENERASI MUDA SERTA RELEFANSINYA TERHADAP AMSAL 22:6 DI KUASI PAROKI SANTO MATIUS LEWUMBANGGA 2025-05-16T10:55:25+07:00 Fransiskus Saverius Minggu anchyfranchy@gmail.com Jefrianus Ulu Manek jefryanusulumanek11@gmail.com Hendrikus Antoni D. Baha dickybaha@gmail.com <p>Penelitian ini mengkaji peran keluarga dalam pembinaan iman generasi muda dan relevansinya dengan ajaran Amsal 22:6 di Kuasi Paroki Santo Matius Lewumbangga. Dalam konteks kekinian, di tengah tantangan pengaruh sosial, budaya, dan teknologi, keluarga menjadi unit pertama yang menentukan dalam pengenalan dan penguatan iman anak-anak. Amsal 22:6 mengingatkan pentingnya pendidikan iman yang dimulai sejak dini untuk membentuk karakter dan keimanan yang kokoh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus yang menggabungkan wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen untuk menggali peran orang tua dalam mendidik iman di rumah dan di gereja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui keterlibatan aktif orang tua dalam kegiatan rohani seperti doa bersama, pembacaan Alkitab, dan kehadiran dalam program-program gereja, keluarga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan spiritual anak. Oleh karena itu, pembinaan iman merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga dan gereja, dengan orang tua sebagai teladan utama. Di samping itu, pentingnya kolaborasi antara kedua pihak ini akan memperkuat ketahanan iman generasi muda di tengah perubahan zaman.</p> 2025-05-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Fransiskus Saverius Minggu, Jefrianus Ulu Manek, Hendrikus Antoni D. Baha https://aksiologi.org/index.php/radix/article/view/2088 ALIRAN KEBATINAN DI NUSANTARA DALAM PERSPEKTIF AGAMA MAINSTREAM 2025-05-16T11:47:30+07:00 Achluddin Ibnu Rochim didin@untag-sby.ac.id <p>Aliran kebatinan merupakan bagian dari kearifan lokal yang telah eksis dan berkembang di Nusantara jauh sebelum masuknya agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Katolik. Sebagai sistem kepercayaan, aliran kebatinan memiliki pandangan khas mengenai Ketuhanan, kehidupan, dan spiritualitas. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji eksistensi aliran kebatinan serta bagaimana agama-agama mainstream memandangnya. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka dan analisis perbandingan ajaran. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun aliran kebatinan sering dianggap sinkretis dan tidak sesuai dengan doktrin teologis agama-agama resmi, namun ia tetap memainkan peran penting dalam membentuk identitas spiritual masyarakat Indonesia.</p> 2025-05-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Achluddin Ibnu Rochim https://aksiologi.org/index.php/radix/article/view/2092 ALIRAN ARIAN DALAM PERSPEKTIF KRISTEN MAINSTREAM 2025-05-19T08:03:54+07:00 Banu Prasetyo banuprasetyo@mku.its.ac.id <p>Aliran Arianisme dalam Kekristenan merupakan salah satu ajaran kontroversial yang berkembang pada abad ke-4 M yang menyatakan bahwa Yesus Kristus diciptakan oleh Allah dan tidak setara secara hakiki dengan Allah Bapa. Pandangan ini ditentang keras oleh arus utama Kekristenan melalui Konsili Nicea pada tahun 325 M. Artikel ini bertujuan untuk menelaah ajaran Arianisme, sejarah perkembangannya, serta pandangan dari Kristen arus utama terhadap ajaran tersebut. Dengan pendekatan kualitatif berbasis studi pustaka, tulisan ini menunjukkan bahwa meskipun telah lama dinyatakan sesat oleh Gereja, semangat Arianisme masih muncul dalam beberapa kelompok kontemporer. Penelitian ini juga memberikan gambaran penting tentang bagaimana perbedaan doktrinal dapat memengaruhi formasi dogma Kristen.</p> 2025-05-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Banu Prasetyo https://aksiologi.org/index.php/radix/article/view/2093 PERTEMUAN PANCASILA DAN AGAMA DALAM TINJAUAN NILAI 2025-05-19T07:58:20+07:00 Moh. Dey Prayogo deyprayogo@untag-sby.ac.id <p>Artikel ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian dan perbedaan antara nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai agama yang hidup di Indonesia. Sejarah mencatat hubungan agama dan pancasila selalu menjadi pembahasan panjang dalam mengupas dialektika keduanya. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menggunakan studi pustaka untuk menganalisis titik temu antara prinsip dasar Pancasila dengan nilai-nilai transendental dan etika agama-agama besar di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pancasila dan agama memiliki hubungan yang harmonis dalam aspek ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial, sebagai modal utama untuk menjaga keberlangsungan peradaban bangsa Indonesia dalam kebhinekaan dan pluralitas.</p> 2025-05-19T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Moh. Dey Prayogo