IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA BELIMBING TASIKMADU DI DESA TASIKMADU KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN
Keywords:
Agrowisata Belimbing, Kebijakan Pengembangan Kawasan Agrowisata, Belimbing TasikmaduAbstract
Kabupaten Tuban merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur dengan slogan utamanya yaitu Tuban Bumi Wali. Obyek wisata andalan di Kabupaten Tuban adalah wisata religi Makam Sunan Bonang dan Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi. Dengan memanfaatkan tingginya kunjungan wisatawan religi mendorong Pemerintah Kabupaten Tuban mengembangkan Agrowisata Belimbing Tasikmadu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Namun, hasil observasi dan wawancara dengan pengelola agrowisata menunjukkan bahwa kawasan Agrowisata Belimbing Tasikmadu belum mampu menarik wisatawan untuk berkunjung dan menjadi destinasi wisata secara maksimal. Oleh karena itu, perlu diketahui sejauh mana implementasi kebijakan pengembangan kawasan Agrowisata Belimbing Tasikmadu dalam rangka memaksimalkan potensi wisata yang ada. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat Implementasi Kebijakan tersebut. Peneliti menggunakan model implementasi kebijakan Goerge C. Edwards III dengan variabel komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Obyek penelitian ini adalah Kawasan Agrowisata Belimbing Tasikmadu di Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Informan dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan pengembangan kawasan agrowisata belimbing tasikmadu. Analisis data dilakukan menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil penelitian ini: (1) implementasi kebijakan pengembangan kawasan agrowisata belimbing tasikmadu di Desa Tasikmadu Kecamatan Palang Kabupaten Tuban sudah dilaksanakan namun belum optimal baik dari aspek komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. (2) Faktor pendukungnya adalah adanya regulasi, letak strategis, sarana dan prasarana yang memadai, kualitas rasa buah Belimbing yang manis dan segar, kuliner khas Tuban serta tiket gratis. Sedangkan faktor penghambatnya adalah tidak terdapat tim teknis, status kepemilikan lahan milik perorangan, belum ada SOP, fasilitas atraksi wisata terbatas, ketersediaan buah belimbing yang tidak selalu melimpah sepanjang tahun, dan promosi belum maksimal.
References
Badan Pusat Statistik. (2018). Kabupaten Tuban dalam Angka Tahun 2018. Tuban: CV. Niad.
Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. Edward, G.E. (1980). Implementing Public Policy. Washington D.C.: Congressional Quarterly Press.
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mustanir, Ahmad. dan Darmiah. (2016). Implementasi Kebijakan Dana Desa dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan di Desa Teteaji Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidenreng Rappang. Jurnal Politik Profetik Volume 04 Nomor 2: 225-238. ISSN: 2337-4756. Subarsono, A. (2015). Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Widodo. (2010). Implementasi Kebijakan. Yogyakarta: Andi Offset.
Winarno, Budi. (2005). Teori & Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media Pressindo.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Novi Yudianti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Ketentuan hukum formal untuk mengakses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti PRAJA Observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik, e- ISSN: 2797-0469 berhak untuk menyimpan, mengubah format, mengelola di pangkalan data, memelihara dan menerbitkan artikel tanpa meminta izin dari Pencipta selama tetap mempertahankan nama Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta.