STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA MAKAM SUNAN BONANG UNTUK MENINGKATKAN KUNJUNGAN DI KABUPATEN TUBAN
DOI:
https://doi.org/10.69957/praob.v4i05.1632Keywords:
Pengembangan Wisata Religi, Analisis SWOT, SDMAbstract
Untuk mengembangkan suatu tempat wisata dengan pengelolaan sumber daya secara optimal ditunjukan melalui kesesuaian tarif masuk dengan nilai manfaat yang sebenarnya dirasakan wisatawan termasuk biaya pemeliharaan tempat wisata. Makam ini merupakan wisata pemberdayaan lingkungan bersifat edukatif. Menurut Yayasan Mabarrot Sunan Bonang Tuban, faktor yang berkontribusi pada peningkatan pengunjung pada saat peringantan haul sunan bonang tuban menjadi acara yang mendatangkan banyak wisatawan atau peziarah. Pada pendekatan studi yang digunakan peneliti adalah kualitatif, yang berarti bahwa data primer dan sekunder digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peristiwa, fenomena, aktivitas, dan sikap seseorang dan kelompok. Analisis SWOT adalah metode yang digunakan untuk analisis. Penelitian ini menghasilkan beberapa strategi yang dapat diimplementasikan, termasuk di dalamnya adalah strategi S-O, S-T, W-O, dan W-T. Saran yang muncul dari penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan potensi wisata Religi Makam Sunan Bonang Tuban. 1) Mengajak pemerintah untuk bekerjasama untuk meningkatkan infrastruktur 2) Peningkatan SDM masyarakat yang menjaga lingkungan dan kawasan tempat tinggalnya agar selalu terjaga kebersihanya. 3) Peningkatan kualitas pengelolaan wisata 4) Menciptakan inovasi baru yang tidak sama dengan produk wisata lainnya. Strategi pengembangan religi Makam Sunan Bonang sebagai pendukung wisata wali di Kabupaten Tuban memiliki tujuan untuk meningkatkan kunjungan di Kabupaten tuban, dan meningkatkan PAD pada sektor pariwisata. Meningkatkan sarana prasarana dalam mendukung pengembangan wisata Religi ini yang memiliki potensi alam dan peninggalan leluhur yang cukup baik. Kebijakan mewujudkan kualitas SDM inovatif, professional, dan berdaya saing tinggi. Program ini meningkatkan peran masyarkat dalam pengembangan wisata religi ini.
References
Alegre, J., & Cladera, M. (2009). Analysing the effect of satisfaction and previous visits on tourist intentions to return. European Journal of Marketing, 43(5/6), 670–685.
Cetin, G., & Dincer, M. Z. (2016). Muslim friendly tourism (MFT): A discussion. Journal of Tourismology, 2(1), 65–67.
Coban, S. (2012). The effects of the ımage of destination on tourist satisfaction and loyalty: the case of Cappadocia.
Djakfar, M. (2017). Pariwisata halal perspektif multidimensi: peta jalan menuju pengembangan akademik & industri halal di Indonesia. UIN-maliki Press.
Hadi, F., & Ari, M. K. H. al-A. (2017). Kajian Potensi dan Strategi Pengembangan Wisata Pantai Syari’ah (Studi di Pulau Santen Kabupaten Banyuwangi). Jurnal Manajemen Dakwah, 3(1), 99–116.
Kotler, P., Pfoertsch, W., & Michi, I. (2006). B2B brand management (Vol. 357). Springer.
Pos, J. (2023). Wisata Religi Tuban Masih Jadi Primadona Wisatawan. 12 Januari. https://radartuban.jawapos.com/wisata-kuliner/861330198/wisata-religi-tuban-masih-jadi-primadona-wisatawan
Widagdyo, K. G. (2015). Analisis pasar pariwisata halal indonesia. Tauhidinomics: Journal of Islamic Banking and Economics, 1(1), 73–80.
Yousaf, S., & Xiucheng, F. (2018). Halal culinary and tourism marketing strategies on government websites: A preliminary analysis. Tourism Management, 68, 423–443.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Irma Kisbiyanti; Agus Sukristyanto; Muhammad Roisul Basyar
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Ketentuan hukum formal untuk mengakses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti PRAJA Observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik, e- ISSN: 2797-0469 berhak untuk menyimpan, mengubah format, mengelola di pangkalan data, memelihara dan menerbitkan artikel tanpa meminta izin dari Pencipta selama tetap mempertahankan nama Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta.