COLLABORATIVE GOVERNANCE PADA PENERAPAN PERWALI NO 79 TAHUN 2022 TENTANG PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KOTA SURABAYA
Keywords:
Collaborative Governance, Stunting, PerwaliAbstract
Stunting merupakan gangguan pada tumbuh kembang anak yang sangat lambat, Sehingga memberikan gizi buruk dan meminimalisir kecerdasan pada anak. Menurut World Health Organization (WHO) bahwa kasus stunting disebabkan karena adanya kebutuhan nutrisi yang tidak sesuai standar pada anak. Stunting menjadi fokus utama Pemerintah Kota termasuk Kota Surabaya. Berdasarkan pada Peraturan Walikota Surabaya No 79 Tahun 2022 tentang penurunan stunting yang mengatakan bahwa dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan tercapainya tujuan pembangunan maka dibutuhkan adanya penurunan stunting. Meskipun pada data prevalensi stunting di Kota Surabaya menurun, Pemerintah Kota Surabaya tetap menghimbau kepada masyarakat dan jajaran stakeholder untuk mengatasi kasus stunting ini. Oleh karena itu dibutuhkan adanya kerjasama dengan para stakeholder dari sektor swasta, akademisi, LSM, Media Massa dan jajaran Dinas – Dinas lainnya. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis Collaborative Governance Pada Penerapan Perwali No. 79 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penurunan Stunting di Kota Surabaya dan Untuk menganalisis faktor penghambat dan pendukung Collaborative Governance Pada Penerapan Perwali No. 79 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penurunan Stunting di Kota Surabaya. Metode yang digunakan yaitu kualitatif deskriptif. Hasil Penelitian ini adalah bentuk kolaborasi yang dilakukan oleh Pemerintah, Swasta, Media Massa, LSM, dan Akademisi sudah baik komunikasi yang dilakukan terjalin dengan baik, serta hasil kolaborasi yang dilakukan berdampak baik karena prevalensi stunting selalu turun dari tahun ke tahun hanya saja yang menjadi penghambat dalam penanggulangan stunting adalah terkait dengan mobilitas penduduk di Kota Surabaya yang sangat tinggi.
References
Anggryni, M., Mardiah, W., Hermayanti, Y., Rakhmawati, W., Ramdhanie, G. G., & Mediani, H. S. (2021). Faktor Pemberian Nutrisi Masa Golden Age dengan Kejadian Stunting pada Balita di Negara Berkembang. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1764–1776. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i2.967
Ansell, & Gash. (2008). Collaborative Governance in Theory and Practice. Journal of Public Administration Research and Theory, 18(4).
Arasti, F. (2021). DEFINISI COLLABORATIVE GOVERNANCE. Dictio.Id. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-collaborative-governance/160412
Arianti, D., & Satlita, L. (2018). COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENGEMBANGAN KONSERVASI MANGROVE BAROS DI DESA TIRTOHARGO KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL.
Basyar, M., & Puspaningtyas, A. (2022). Collaborative Governance in CSR Management Program for Slum Area Rehabilitation. Jurnail Ilmu AAdministrasi Publik , 7(1), 7–8. https://doi.org/10.26905
Bayu, D. (2022). Prevalensi Stunting di Indonesia Capai 24,4% pada 2021 . Dataindonesia.Id.
DP3APPKB Surabaya. (2021, October 19). Jago Ceting, Program Pemkot Surabaya dan TP PKK Cegah Stunting. https://dp3appkb.surabaya.go.id/jago-ceting-program-pemkot-surabaya-dan-tp-pkk-cegah-stunting/
Ipan, Purnamasari, H., & Priyanti, E. (2021). Collaborative governance dalam penanganan stunting. 18(3), 2021–2383. http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/KINERJA
Jdih, S. (2022). PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 79 TAHUN 2022. Jdih.Surabaya.Go.Id.
Jumaah, S., Dewi, D., Kartini, F., & Benita, N. (2022). COLLABORATIVE GOVERNANCE BERBASIS PENDEKATAN PENTA HELIX STAKEHOLDER DALAM MENGATASI PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR. TheJournalish: Social and Government, 3(2), 130–138. https://doi.org/10.55314/tsg.v3i2.264
KEMENDAG RI. (2022). MONITORING PELAKSANAAN 8 AKSI KONVERGENSI INTERVENSI PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI. DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH - KEMENTERIAN DALAM NEGERI. https://aksi.bangda.kemendagri.go.id/emonev/DashPrev
Kompas. (2022, March 2). Prevalensi Stunting di Jatim Tinggi, Ini Upaya BKKBN . Kompas.Com. https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/02/172640078/prevalensi-stunting-di-jatim-tinggi-ini-upaya-bkkbn?page=all
kusnandar, viva budi. (2021). 10 Wilayah dengan Prevalensi Balita Stunting Terbesar di Jawa Timur. Databoks.Katadata.Co.Id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/29/10-wilayah-dengan-prevalensi-balita-stunting-terbesar-di-jawa-timur
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Allya Tsamarah Yunifar; Bambang Kusbandrijo; Anggaeny Puspaningtyas
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Ketentuan hukum formal untuk mengakses artikel digital jurnal elektronik ini tunduk pada ketentuan lisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA), yang berarti PRAJA Observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik, e- ISSN: 2797-0469 berhak untuk menyimpan, mengubah format, mengelola di pangkalan data, memelihara dan menerbitkan artikel tanpa meminta izin dari Pencipta selama tetap mempertahankan nama Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta.