Bagaimana kebermaknaan hidup masyarakat nelayan?: Studi fenomenologi
Abstract
Setiap manusia pasti menginginkan kualitas hidup yang baik dan penuh fungsi. Sebelum mencapai kualitas hidup yang baik, diperlukan adanya makna hidup dalam kehidupan seseorang. Bagi masyarakat modern yang telah dimanjakan oleh sarana dan prasarana serta jabatan yang tinggi membuat mereka kehilangan tujuan hidupnya. Mereka kesulitan dalam menghayati pemaknaan dalam proses hidupnya. Sebaliknya, kehidupan masyarakat nelayan masih terjebak dalam pola kehidupan tradisional dimana mereka harus menghadapi beragam kendala dan masalah di tengah keterbatasan dan ketidakpastian yang mereka miliki. Penelitian ini berfokus pada bagaimana gambaran makna hidup masyarakat nelayan di Desa Tambakrejo Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan purposive random sampling dengan kriteria partisipan yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis deskriptif (PFD). Teknik pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kebermaknaan hidup masyarakat nelayan di Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang berada pada tingkat sedang. Hasil penelitian berdasarkan analisis fenomenologi deskriptif juga menunjukkan bahwa artisipan memiliki semangat serta tekad yang kuat dalam menjalani hidup. Mereka menjadikan keluarga sebagai alasan yang kuat dalam menjalani hidupnya. Hal ini tentunya membuat partisipan terdorong untuk menemukan makna dalam hidupnya.
Kata kunci: Kebermaknaan hidup, Nelayan, Kemiskinan
References
Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aan Komariah, Djam’an Satori. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Bastaman, H.D. (2007). Logoterapi: Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup Bermakna. Jakarta: Rajawali Pers.
Brandstätter, M., Baumann, U., Borasio, G. D., & Fegg, M. J.(2012). Systematic review of meaning in life assessment instruments. Psycho-Oncology, 21, 1034–1052.
Frank Martela & Michael F. Steger (2016): The three meanings of meaning in life: Distinguishing coherence, purpose, and significance. The Journal of Positive Psychology.
Frankl, V.E. (2003). Logoterapi : Terapi Psikologi Melalui Pemaknaan Eksistensi.
Terjemahan Murtadlo. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Hoed, B. H. (2014). Semiotik & dinamika sosisal budaya. Depok: Komunitas Bambu.
Kusnadi. (2003). Akar kemiskinan nelayan (Cet. 1). LKiS : Distribusi, LKiS Yogyakarta.
Kusnadi. (2009). Keberdayaan nelayan dan dinamika ekonomi pesisir. pusat penelitian wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Jember: Lembaga Penelitian Universitas Jember.
Langle, A. (2005). The search for meaning in life and the existential fundamental
motivation. Existential Analysis 16(1), 2-14.
Lubis, S. M & Maslihah, S. (2012). Analisis sumber-sumber kebermaknaan hidup narapidana yang menjalani hukuman seumur hidup. Jurnal Psikologi Undip, 11(1), 28-39.
Murtadlo, M. (2006). Logoterapi: Terapi psikologi melalui pemaknaan eksistensi. Yogyakarta: Kreasi wacana.
Musawa, M., Suryaningsih, M. & Marom, A. (2007). Pemanfaatan waktu luang nelayan diluar pekerjaannya ke laut. Jurnal Ilmu Sosial 6(1), 12–19.
Satria, A. (2015). Pengantar sosiologi masyarakat pesisir (Cetakan pertama). Kerja sama antara Fakultas Ekologi Manusia IPB dengan Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Schippers, M. C., & Ziegler, N. (2019). Life Crafting as a Way to Find Purpose and Meaning in Life. Frontiers in Psychology, 10.
Setyarini, S. & Atamimi, N. (2011). Self-esteem dan makna hidup pada pensiunan
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jurnal psikologi, 38(1) 176-184.
Snyder, C. R. & Lopez, S. J. (2012). The Oxford handbook of positive psychology. 2nd Edition. New York: Oxford UniversityPress.
Steger, M. F., Oishi, S., & Kashdan, T. B. (2009). Meaning in life across the life span: Levels and correlates of meaning in life from emerging adulthood to older adulthood. The Journal of Positive Psychology, 4, 43–52.
Park, C. L., & George, L. S. (2013). Assessing meaning and meaning making in the context of stressful life events: Measurement tools and approaches. The Journal of Positive Psychology, 8, 483–504.
Widodo, J., & Suadi. (2006). Pengelolaan sumber daya perikanan laut. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Ittaqi Tafuzil Fitriah, Tatik Meiyuntariningsih, Hetti Sari Ramadhani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.