Perilaku prososial pada remaja: Menguji kematangan emosi
Keywords:
Emotional Maturity, Prosocial Behavior, Kematangan emosi, Perilaku prososialAbstract
Abstract
This study aims to determine the relationship between emotional maturity and prosocial behavior in adolescents in Surabaya. This research is a quantitative research with a correlational type. The participants in this study were 104 adolescents aged 13-17 years who live in Surabaya and the determination of participants used the accidental sampling technique. The data analysis technique used in this study is Spearman's Rho. The results show that there is a positive and very significant relationship between emotional maturity and prosocial behavior. This means that adolescents with high emotional maturity have great prosocial behavior and vice versa, adolescents with low emotional maturity have low prosocial behavior. The results of this study are expected for adolescents to participate in activities that can increase emotional maturity, and increase prosocial behavior and benefit others.
Keywords: Emotional Maturity; Prosocial Behavior; Adolescents
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kematangan emosi dan perilaku prososial pada remaja di Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis korelasional. Partisipan dalam penelitian ini sebanyak 104 remaja dengan usia 13-17 tahun yang berdomisili di Surabaya dengan penentuan partisipan menggunakan teknik accidental sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Spearman’s Rho. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan sangat signifikan antara kematangan emosi dan perilaku prososial. Hal ini berarti bahwa remaja dengan kematangan emosi yang tinggi memiliki perilaku prososial yang besar dan sebaliknya remaja dengan kematangan emosi yang rendah memiliki perilaku prososial yang rendah. Hasil penelitian ini diharapkan remaja untuk mengikuti kegiatan yang bisa meningkatkan kematangan emosi, dan meningkatkan perilaku prososial serta bermanfaat bagi orang lain.
Kata kunci: Kematangan Emosi; Perilaku Prososial; Remaja.
References
Amalia, R., & Desiningrum, D. R. (2018). Hubungan antara hardiness dengan perilaku prososial pada mahasiswa yang mengikuti ukm peduli sosial universitas diponegoro semarang. Jurnal Empati, 6(4), 313-318.
Arifin, B.S. 2015. Psikologi Sosial. Bandung: Pustaka Setia.
Arikunto, S. 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asmoro , A. R., Matulessty, A., & Meiyuntariningsih, T. (2018). Kematangan Emosi, Kontrol Diri, Dan Perilaku Agresif Pada Anggota Korps Brigade Mobil Dalam Menangani Huru Hara. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 39-48.
Baron & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial. Edisi Kesepuluh. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Carlo, G. W. (2012). The Role of Emotional Reactivity, Self-regulation, and Puberty in Adolescents’ Prosocial Behaviors. Social Development, 1-19.
Charity Aid Foundation. (2021). CAF World Giving Index 2021. Retrieved September, 7 2022 from https://www.cafonline.org/about-us/publications/2021-publications/caf-word-giving-index-2021.
Dahriani, Adria. 2007. Perilaku Prososial Terhadap Pengguna Jalan Studi Fenomenologis Pada Polisi Lalu Lintas (Skripsi). Semarang: Universitas Diponegoro.
Danang Sunyoto. 2016. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika Aditama Anggota Ikapi.
Dayakisni, T. & Hudaniah. (2015). Psikologi Sosial. (Edisi Revisi). Malang.
Dayakisni, T. &. (2012). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.
Dayakisni, T. dan Hudaniah. 2009. Psikologi Sosial. Malang: UMM Press
Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Eisenberg, N., & Mussen, P. H. (1989). The roots of prosocial behavior in children. Cambridge: Cambridge University Press.
Eisenberg, N., et al. (2002). Prosocial Development in Early Adulthood: A. Longitudinal Study. Journal of Personality and Social Psycology, vol. 82. No. 6. 993-1005.
Eisenberg, N., Fabes, R. A., & Spinrad, T. L. (2006). Prosocial development. Dalam N. Eisenberg (Vol. Ed.), W. Damon & R. M. Lerner (Penyunting). Handbook of child psychology: Social, emotional, and personality development (Vol. 3, pp. 646–718). New York: Wiley.
Frisnawati, A. (2012). Hubungan antara intensitas menonton reality show dengan kecenderungan perilaku prososial pada remaja. Jurnal Empathy, 1(1), 47-58.
Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Herdiyanto, Y.K., & E. Megawati. 2016. Hubungan antara Perilaku Prososial dengan Psychological Well-Being pada Remaja. Jurnal Psikologi Udayana 3(1): 132-141.
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Ruang Kehidupan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Hurlock, E. B. (2000). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepannjang Rentang Kehidupan. Terjemahan. (edisi ke lima). Jakarta: Erlangga. Jakarta: Erlangga.
Kartini Kartono, 2012. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Rineka Cipta.
Kemendikbud. (2021). Menumbuhkan Sikap Gotong Royong dengan Bekerja Bakti di Sekolah. Retrieved September 7, 2022, from https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/08/menumbuhkan-sikap-gotong-royong-dengan-bekerja-bakti-di-sekolah.
Khairani, H Makmun. (2013). Psikologi Umum. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Kompas.com (2018). Tak ada Warga yang Menolong Saya, Hanya Merekam. Retrieved September 7 2022, from https://megapolitan.kompas.com/read/2018/02/14/14425941/tak-ada-warga-yang-menolong-saya-mereka-hanya-merekam.
Kusumaningrum, E., & Dewi, N. K. (2017). Perbedaan perilaku prososial dan self awareness terhadap nilai budaya lokal Jawa ditinjau dari jenis kelamin pada siswa sma kyai ageng basyariyah Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun. Counsellia: Jurnal Bimbingan dan Konseling, 6(2), 17-30.
Lely Dian Sari. 2014. Hubungan Siblings Rivalry dan Kematangan Emosi Remaja. Skripsi tidak diterbitkan. BK FIP UNP.
Noya. (2019). Hubungan Kecerdasan Emosi Dan Perilaku Prososial. Ciencias: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, 2(1), 28–34. http://ejournal.upg45ntt.ac.id/ciencias/article/view/25.
Nurhafiza, N. (2019). Hubungan konformitas teman sebaya dengan sikap siswa terhadap perilaku prososial. Consilium: Berkala Kajian Konseling Dan Ilmu Keagamaan, 6(1), 28-34.
Pieter, Herri Zan dan Lubis, Namora Lumongga. (2010). Pengantar Psikologi dalam Keperawatan. Jakarta : Kencana.
Rahman, F., & Tiala, D. (2009). Kualitas Empati dan Intensi Prososial Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FIP UNY. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 2(1).
Sari, I. K., & Siswati, S. (2017). Hubungan antara ketertarikan interpersonal dengan perilaku prososial pada remaja SMA Islam Hidayatullah Semarang. Jurnal Empati, 5(4), 711-716.
Shubhan, H., & Aloysius, S. (2021, November). Variabel-variabel yang Memengaruhi Perilaku Prososial Indonesia Tahun 2017. In Seminar NasionalOf icial Statistics (Vol. 2021, No. 1, pp. 762-771).
Sugiyono (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alphabet.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.CV
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung.
Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Susilowati, P.N. (2016). Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Buzz Groub Untuk Meningkatkan Perilaku Prososial Siswa Kelas XI SMKN 1 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Tahun Ajaran 2015/2016
The Institute for Economic & Peace. (2022). Global Peace Index 2022. Retrieved September, 7 2022 from https://www.economicsandpeace.org/.
Ulfah, S. A., & Syahrizaldi. 2017. Perbedaan Kematangan Emosi Ditinjau dari Jenis Kelamin pada Remaja di SMAS Sinar Husni Medan. Jurnal Diversita, 3(2), 59– 65. Retrieved from https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/viewFile/289/233. UMM Press.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 M. Dwi Iswanto, Eko April Ariyanto, Etik Darul Muslikah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.